Current Date: Selasa, 16 Desember 2025

Filosofi "Kami atau Anda yang Mati" Satpol PP DKI Tuai Kecaman

Filosofi
Aksi Satpol PP DKI saat penggusuran warga Rawajati Jakarta Selatan pekan lalu.
NASIONAL (RA) - Sekretaris Komisi A DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Syarif, korban pemukulan anggota Satpol PP pada penggusuran warga di kawasan Rawajati mendesak agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengevaluasi anak buahnya, karena filosofi yang digunakan Satpol PP saat terjebak dalam situasi ketegangan dengan warga.
 
Meski tidak berniat untuk mempolisikan anggota Satpol PP yang memukulnya, Syarif meminta agar 4.000 anggota Satpol PP DKI kembali dididik, dan menjalani pelatihan agar tak semena-mena menggunakan kekerasan saat berhadapan dengan masyarakat.
 
"Satpol ada 4.000, terakhir dilatih 2013. Perlu ada Diklat. Satpol harus direformasi," kata Politikus Gerindra itu, saat dihubungi, Jumat (9/09/2016).
 
Syarif mengaku disikut, ditoyor, dan bajunya ditarik oleh Satpol PP. Saat itu, dia berada di tengah penertiban karena diundang warga sekitar, untuk melakukan pendampingan. "Saya tidak perlu mempolisikan tapi harus ada perjanjian, kemudian mereka tidak melakukan tindakan kekerasan," imbuh dia. 
 
Selang beberapa hari, setelah penertiban, DPRD DKI melangsungkan rapat dengan Satpol PP untuk membahas anggaran perubahan 2016. Ketika itu Syarif sempat berdebat dengan Kasatpol PP Jupan Royter. Terutama, soal kekerasan yang kerap dilakukan Satpol PP.
 
"Jupan menyatakan, 'ketika terjepit saya punya prinsip, dia (anak buahnya) atau Anda (warga) yang mati'. Wah itu, filosofi perang. Satpol itu, harusnya menggunakan filosofi penertiban tanpa kekerasan," kata Syarif.
 
Jupan, lanjut dia, bersikeras anak buahnya tidak membawa pentungan saat melangsungkan penertiban, melainkan hanya membawa tameng. Syarif mengaku akan menunjukan video yang memperlihatkan anggota Satpol PP membawa pentungan saat penertiban.
 
"Nanti rapat selanjutnya akan saya perlihatkan yang dilakukan Satpol PP saat melangsungkan penertiban di Rawajati," tutur Syarif.
 
Sejauh ini Jupan membenarkan pemukulan yang dilakukan anggotanya terhadap Syarif. Dia juga telah mengantongi identitas anggota Satpol PP pemukul Syarif berinisial EP. (rimanews.com)
Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index